Humor merupakan salah satu cara mengatasi setres

Posted by Ricardo Fata on 11.01
humor merupakan sebuah kebiasaan santri di pondok pesantren.kebanyakan para santri sering mengisi waktu luangnya dengan humor,karena menurut mereka dengan humor mereka sejenak bisa melupakan kesulitan hidup,dengan humor pikiranpun bisa menjadi sehat.salah satu contoh humornya gusdur seperti yang dibawah ini.
Amien Rais saat berkunjung ke Pimpinan Ponpes Roudhlotul Ulum Pasuruan, Kiai Subadar, mengungkapkan sebuah humor yang pernah diceritakan Gus Dur kepadanya. Diungkapkannya, Gus Dur pernah bercerita bahwa seorang intelijen pernah jadi khatib salat Jumat.

Kok bisa? Karena khatib Jumat yang sebenarnya tak datang, sehingga takmir masjid meminta ada salah satu jamaah bersedia sebagai penggantinya. Lalu, si intel tersebut mengacungkan tangan. Dia lantas naik mimbar.

''Tahu apa yang dikatakan? Khatib itu kan mestinya ngomong: jamaah yang berbahagia dan diberkahi Allah SWT. Kenyataannya, dia salah omong. Sang khatib intel ini berkata: jamaah yang berbahaya,'' cerita Amien langsung disambut tawa seluruh peserta pertemuan, yang duduk bersila di karpet berwarna merah dan hijau

Sekilas Biografi Imam Al-Ghozali

Posted by Ricardo Fata on 08.25
Kelahiran Al-Ghozali dan Pertumbuhanya
Imam Hujjatul islam,Muhammad bin Muhammad bin Ahmad yang terkenal dengan panggilan Abu Hamid Al-Ghozali,dilahirkan disebuah desa yang bernama Ghozali di kota thous propingsi khurosan,Iran sebelah utara,pada tahun 450 hijriyah.Ayahnya adalah bekerja sebagai seorang penenun.benerapa waktu sebelum meninggal dunia Al-Ghozali dan saudaranya telah dititipkan kepada temanya yang sufi ,agar mendidik dan membibingnya dengan menyerahkan harta yang sedikit dimilikinya untuk biaya keperluan sehari-hari.Ayah beliau ta' lama kemudian meninggal dunia kemudian Al-Ghozali di didik dan dibimbing oleh teman ayahnya yang sufi tersebut.waktupun terus berjalan,teman ayahnya imam al-ghozali yang sufi dan serba sederhana itu memanggil imam al-ghozali :Ayahmu dulu pernah menitipkan sedikit harta kepada saya untuk keperluan sehari-hari.saya pun telah memenuhinya dan sekarang harta itupun sudah habis saya belanjakan untuk kamu.sedangkan saya seorang miskin yang hidup pas-pasan.saya tidak memiliki harta sedikitpun yang dapat saya sumbangkan buat kamu.Oleh karena itu,saya mempunyai pandangan,kalian sebaiknya mendaftarkan ke sebuah madrasah sebagai siswa.Kalian nanti akan mendapat beasiswa ,sehingga kalian dapat bertahan hidup dan juga bisa belajar.kemudian imam Al-ghozalipun menuruti nasehat teman ayahnya itu.begitulah kesulitan hidup yang dihadapi Al-ghozali bersama saudaranya yang masih kecil-kecil itu dalam mencari ilmu.keadaan seperti itulah yang membuat imam Al-Ghozali sukses dan tinggi derajatnaya.imam Al-ghozali selalu teringat dan terkesan dengan nasibnya seperti itu, dan sering berkata: Kami telah mencari ilmu dengan niat selain karena Allah taala.Tetapi ilmu itu tidak mau dicapai,kecuali dengan niat karena Allah swt.

Sifat Ayah Al-Ghozali
Ayah al-Ghozali adalah seorang muslim yang taat menjalankan ajaran agama.Beliau tidak mau makan kecuali dari hasil kerjanya sendiri,yang bekerja sebagai tukang tenun kain wool.beliau aktif sering sowan kepada para ulama dan selalu mengikuti pengajian-pengajian mereka.Beliau sangat tulus dalam berkhidmat dengan para ulama dengan hati yang tulus dan setia.Apabila beliau mendengar ucapan para ulama terus menangis dan duduk khusuk seraya memohon kepada Allah agar dikaruniai seorang putera yang alim.doa beliau dikabulkan oleh Allah.kedua puteranya, yaitu Al-Ghozali dan ahmad telah menjadi orang yang alim dan menjadi panutan orang segenerasinya,bahkan orang-orang dizaman sekarang ini.
Pendidikan Imam Al-Ghozali
Al-ghozali ketika masih remaja belajar fiqih kepada kepada syeh akhmad bin Muhammad Al-Ranzkani,dikampung halamanya sendiri.Beliau kemudian pergi ke Jurjan untuk berguru kepada syeh Abu Naser Al-Islamiy.beliau banyak mencatat keterangan-keterangandari syeh abu Naser ini.Imam As'ad Al-Maihani berkata: Saya telah mendengar Al-Ghozali bercerita :kami setelah lama berguru kepada syeh abu Naser terus pergi dengan menempuh jarak perjalanan yang jauh. ditengah perjalanan,kami bertemu kami bertemu dengan para penggembara. Mereka itu lalu mengambil keranjang yang kami bawa terus pergi.kami terus membuntuti mereka,tapi seseorang pemimpin mereka menoleh kepada kami dan berkata dengan nada jengkel:kembalilah engkau,jika tidak,engkau akan celaka.Kami memberanikan diri dengan berkata kepadanya:kami meminta kepadamu,agar kalian mengembalikan catatan kami,sebab barang itu tidak bermanfaat buat kalian .dia balik bertanya Apa catatanmu itu ?kami menjawab,yaitu; buku dan kitab-kitab yang ada dikeranjang itu yang engkau bawa itu.saya menempuh perjalanan yang sangat jauhini hanya demi catatan -catatan itu.dia kemudian menyuruh salah seorang anak buahnya agar menyerahkan kembali keranjangnya.. yang berisi buku-buku dan kitab-kitab tersebut.Seampainya beliau di Thous,terus berusaha menyibukkan diri,selama kurang lebih 3 tahun untuk menghafal semua catatan yang beliau peroleh dari syeh abu Naser,hingga hafal semuanya.beliau ketika itu berkata :andaikata catatan-catatan itu sekarang diambil para penyamun lagi ,maka kami tidak lagi merasa kehilangan
Sesudah itu,al-ghozali pergi ke Naisabur untuk berguru kepada Imam haromain Al-Juwaini.Beliau sangat tekun dan giat belajar kepadanya,sehingga beliau lahirv dalam bidang Alquran,hadis,ilmu mantiq dan filsafat serta retorika.karena kepandainya dalam berbagai bidang ilmu itulah,gurunya ,imam Al-haroimain memberi gelar bahrun Mughdiq artinya lautan luas yang ta bertepi.
Kezuhudan Dan ketaqwaan Imam Al-Ghozali
beliau telah menjauhkan diri dari hidup senang dan mewah.Beliau lebih suka memakai pakaian yang terbuat dari bahan yang paling kasar dan tidak banyak makan dan minum.Beliau senang berlindung ditempat-tempat yang sepi,membiasakan dirinya hidup sengsara,membebani dirinya dengan amalan-amalan ibadah yang berat dan menguji dirinya dengan berbagai macam amal kebaikan.hingga beliau menjadi pemuka manusia dengan tetep hidup sederhana.Imam Muhammad bin Yahya As'ad Al-Maihani berkata:Tidak ada orang yang dapat mencapai ilmu dan kemudian alghozali,kecuali orang yang akal dan fikiranya benar-benar telah matang.
Wafat al-Ghozali
Beliau wafat pada hari senin 14 Jumadil akhir tahun 505 H dalam usia 55 tahun.Imam ibnu Aljauzy menceritakan dari imam Ahmad,saudara imam Ghozali,bahwa ketika fajar pada hari tersebut terbit,beliau segera mengambil air wudlu.setelah itu beliau meminta kain kafan,lalu berkata:Aku telah siap memenuhi panggilanMu dengan penuh ketaatan.Beliau kemudian membujurkan kakinya dengan menghadap kearah qiblat,terus menghembuskan nafas terakhirnya.jenazah beliau dimakamkan di Tobron,sebuah kawasan di kota Thous.
Beberapa karya Al-Ghozali
Imam Abu hamid Al-Ghozali adalah seorang ulama besar yang ilmunya sangat luas dan mencakup segala bidang ilmu pengetahuanya.beliau telah meninggalkan banyak karya ilmiah berbobot ,antara lain:

* Al-Ikhya' Ulumuddin
* Al-Iqtshod fi Al-I'tiqod
* al-Asma' Al- husna
* Al- Munqidz fi Al-Dlolal
* Al-Basit
* Al-Wasit
* Al-Wajiz
* Al-Khulashoh
* Al-mustasfa
* Al-munkhul
* Ar-Roddu Ala Al-Batiniyah
* Bidayah Al-hidayah
* Tahshin al_adillah
* Tahafut Al-Falasifah
* Risalah Al-Waladiyyah
* Syifa' Al-Alil
* Maqosid Al-falasifah
* Minhaj Al-abidin

Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmatnya kepada beliau dan memberi berkah kepada kita dengan ilmu yang beliau tinggalkan dalam kitab-kitabnya.tersebut.Amin